Malam ini, entah sudah berapa banyak malam aku lewati dengan cara dan perasaan yang sama seperti malam ini.
Entah sudah berapa banyak rintik hujan atau bintang yang bergantian menemani malam kita
Atau bahkan pelayan yang sudah hapal dengan siapa aku duduk disini, kursi mana yang kita duduki, atau bahkan mereka sudah hapal menu yang biasanya kita pilih
Setiap pulang kerja, selepas menjalankan penat yang seharian mengikuti inilah waktu yang paling aku cinta. Saat kita lebih memilih duduk sejenak, menikmati kopi meski dengan tubuh yang sudah lelah
Kamu tidak memilih pulang dan membersihkan dirimu kemudian meletakan tubuhmu dinyamannya kasur
Kita masih menyempatkan diri bertemu diakhir hari hanya untuk melihat senyum lelah masing-masing terkadang aku memenuhi malam kita dengan keluh kesahku yang sama sekali tidak mengganggumu
Terkadang aku menjadikanmu sasaran emosiku, kamu masih bisa tersenyum dan memeluku
Atau ketika aku sedang sangat eksrtim, aku menjadikanmu sebagai orang yang tidak pernah mengerti aku, tapi kamu hanya diam dan sebenarnya kamu sedang sangat mengerti aku
Malam ini, aku masih ditempat yang sama, dengan bintang dan terkadang rintik hujan yang dulu menemani kita
Dikursi yang sama, didekat jendela. Dengan menu yang sama. Namun tanpa dirimu
Mungkin keluhanku sudah terdengar sangat melelahkan bagimu.
Atau mungkin sudah saatnya kamu mendengarkan keluahan orang lain?
Apapun alasannya, terimakasih untuk setiap harinya menjadi dirimu yang dulu bersamaku
0 comments:
Posting Komentar